Minggu, 18 September 2022

Kelelahan akan datang bersama harapan baru

Aku telah lelah

karena selalu berbohong dan berdusta

untuk menutupi rasa 


Keadaan akan membaik

apabila ada gerakan perubahan

niatan untuk berubah menjadi baik

gerakan berbenah diri

efeknya akan menjalar

nan tiada henti


Kalaupun kamu lelah

ada baiknya rihat sejenak

menikmati momen saat ini

untuk mensyukuri nikmat


Looking for something does not mean that we have to lose everything we have. Working for something must worth its sacrifices. Sacrificing some important things for something we are not sure we can get is admirable. But, it is also crazy stupid. Doing crazy things and stupid things is the only thing I am good at. I am so sorry.

Senin, 17 Oktober 2016

Buat yang sedang menanti

Lagi, aku menulis sedikit bahasan yang terkait dengan ilmu hidup. Ini merupakan bahasan yang diangkat oleh penceramah kultum (kuliah tujuh menit) hari jum'at lalu (tanggal 7 Oktober 2016) di Mosquée de Chambéry.

Beliau memulai dengan membacakan surat Ad Dhuha:


Dilanjutkan dengan cerita bagaimana surat ini turun.

"Surat ini merupakan surat yang ke-11 yang diwahyukan kepada Rasulullah saw. Dari mulai surat pertama iqra' sampai surat yang ke-10. Wahyu selalu datang secara teratur, baik itu melalui mimpi atau Jibril yang datang sendiri. Namun, jeda antara surat ke-10 dan surat ke-11 ini cukup panjang.
Ada hadist yang menyebutkan sampai 6 bulan. Bayangkan! Selama 6 bulan tanpa ada tanda-tanda datangnya wahyu di tengah masyarakat Quraisy yang selalu berusaha menentang Nabi Muhammad saw."

"Kondisi seperti ini secara pribadi membuat Rasulullah saw sedih dan bertanya-tanya, ada apa gerangan? Bahkan ada hadist yang menyebutkan bahwa paman beliau berkata bahwa Setan (Tuhannya Muhammad saw, (beliau menggunakan kata Setan karena beliau tidak percaya Allah Swt yang memberikan wahyu,-red)) telah meninggalkan Muhammad saw."

"Kemudian, setelah penantian yang sangat panjang dan menyedihkan itu datanglah Jibril mewahyukan surat Ad Dhuha."

Dimulai dengan sumpah-Nya untuk dua waktu yang berbeda, yaitu waktu dhuha (waktu antara beberapa saat matahari terbit hingga beberapa saat sebelum masuk waktu zuhur) dan waktu malam di dua ayat yang pertama.  Allah Swt beberapa kali melakukan yang terkait dengan waktu, yang menunjukkan pentingnya waktu dalam Islam.

Diceritakan oleh sang penceramah bahwa ayat pertama melambangkan suatu permulaan dari hari yang baru dan perjuangan baru setelah masa tenang, yaitu malam yang panjang. Lalu, ditegaskan dalam ayat berikutnya bahwa tidak turunnya wahyu selama periode yang cukup panjang itu bukan karena Allah Swt mengabaikan atau benci kepada Nabi Muhammad saw melainkan itu merupakan masa tenang. Disebutkan pula bahwa apabila beliau saw terlalu sering mendapatkan wahyu tanpa istirahat maka beliau saw tidak akan kuat. Untuk itu, istirahat dan penantian untuk menguji dan menambah kesabaran itu sangat penting. Di ayat berikutnya diberitakan bahwa kehidupan setelah kehidupan dunia ini jauh lebih baik. Dia swt akan memberikan apa pun yang kita minta hingga puas. Contoh kecil dari ini adalah apa yang telah terjadi pada Rasulullah saw. Ketika masih kecil beliau sudah yatim piatu, lalu Allah menyediakan tempat berlindung untuknya. Kemudian, saat beliau saw bingung dan bimbang dengan kondisi Mekah, Dia Swt mengarahkannya. Lalu saat dia saw miskin, Allah Swt memberikan kecukupan dalam hidupnya. Oleh karena itu, kepada orang yatim piatu, janganlah kita berlaku sewenang-wenang. Kepada peminta-minta, kita tidak boleh menghardiknya. Dan apabila mendapat nikmat dari-Nya maka bersyukurlah dan berbagilah.

Kultum ini ditutup dengan pembeberan beberapa contoh do'a yang bagus di akhir beberapa surat seperti surat Al Baqarah dan Ali Imran.

Tulisan ini dibuat dengan niatan agar pembaca termasuk penulis dapat dengan sabar menghadapi cobaan penantian yang telah ditetapkan-Nya. Akhir dari ujian ini insya Allah akan indah apabila kita mensyukurinya. Semoga dapat memberikan kekuatan dan ketenangan bagi para penanti.

Qur'an Surat At Tur:
Artinya: Katakanlah : " Tunggulah! Sesungguhnya aku bersama kamu menunggu."

Rabu, 26 Februari 2014

GMT (Generic Mapping Tools) di Linux/Unix

Setelah mengenal aku kenalkan penggunaan GMT di windows, sekarang aku mau cerita cara menggunakan GMT di Linux/Unix. Tapi sebelumnya aku mau memberitahu terlebih dahulu bahwa Linux/Unix yang aku pakai adalah Ubuntu dan Linux Mint tapi tutorial ini bisa juga digunakan oleh pengguna Linux/Unix lainnya seperti Redhat, CentOS, Mac, dll. 

Sekarang kita mulai ceritanya, pertama aku akan cerita tahapan instalasinya. Di Linux, untuk menginstall GMT ada dua cara, yaitu online dan offline instalasi. Mari kia mulai!

1. Instal GMT secara Online (Menggunakan Synapthic Package Manager)
Berikut tahapan menginstal GMT di Linux dengan menggunakan Synapthic:
  • Pastikan komputer anda terhubung dengan internet
  • Buka Synapthic anda (Bisa juga dengan menggunakan software installer lainnya)
  • Search gmt di kotak pencarian (Quick Filter)
  • Beri tanda centang pada setiap Package yang ada nama bagian gmt-nya (seperti gmt-tutorial, libgmt-dev) dengan cara mengklik kanan kotak disebelah nama Package tersebut lalu pilih Mark for Installation
  • Klik Apply
  • Tunggu sampai proses download dan instalasi selesai, selanjutnya anda bisa menggunakan GMT.

2. Instal GMT secara Offline (Menggunakan Terminal)
Karena tahapan ini merupakan tahapan instalasi secara offline, maka kita harus menyiapkan file instalasinya. Berikut tahapannya:
  1. Silahkan buka website gmt.soest.hawaii.edu (untuk GMT versi 5 ke atas) atau gmt.soest.hawaii.edu/gmt4/ (untuk GMT versi 4 kebawah) *Selanjutnya hanya akan aku jelaskan instalasi di GMT4
  2. Klik Download *Selanjutnya ada dua metode yang bisa digunakan. 
Metode a.
  • Klik INSTALL FORM
  • Baca baik-baik halaman yang terbuka, lalu download file install_gmt4.sh (simpan di home/user-name komputer anda contoh : home/kacang)
  • Selanjutnya isi parameter-parameter yang harus diisi di bawahnya, rekomendasi (biarkan seperti apa adanya)
  • Klik GET PARAMTERS 
  • Klik kanan di halaman baru yang terbuka, pilih Save page as ...
  • Pilih lokasi download yang sama dengan tempat anda mendownload install_gmt4.sh (home/kacang) dengan namafile yang tidak diubah (GMT4param.txt)
  • Klik Save
  • Selanjutnya, buka terminal dan pindah ke home/kacang 
  • Ketik perintah sh install_gmt4.sh GMT4param.txt lalu tekan Enter
  • Tunggu seluruh proses selesai, dan setelah selesai, tahapan selanjutnya adala mengeset environment shell anda. 
    • bash user 
      • ketik pico .bashrc
      • ketik di bagian paling bawah dari file yang terbuka
export NETCDFHOME=/home/kacang/netcdf
export PATH=/home/kacang/GMT4.5.?/bin:$PATH
export MANPATH=/home/kacang/GMT4.5.?/man/$MANPATH
  
      • tekan Ctrl + X, jawab y lalu enter
      • ketik source .bashrc lalu enter
    •  csh user
      • ketik csh
      • ketik pico .cshrc
      • ketik di file yang terbuka
setenv  NETCDFHOME /home/kacang/netcdf
set path=( /home/kacang/GMT4.5.?/bin $path)
set manpath =(/home/kacang/GMT4.5.?/man $manpath) 
      • tekan Ctrl + X, jawab y lalu enter
      • ketik source .cshrc lalu enter
      • tekan Ctrl + D 
Metode b.
Mirip dengan Metode a., namun ada beberapa perbedaan, yaitu:
  • Rekomendasi mengisi parameter (bagian B nomer 3. pilih I already have the GSHHG dst. lalu isi isian dibawahnya dengan /home/kacang dan bagian C nomer 1. pilih No FTP)
  • Download GMT dan GSHHG di bagian Mirrors, pilih lokasi terdekat. Atau bisa juga langsung masuk dengan link ini: GMT(Jepang) rekomendasi (download yang gmt-4.5.11-src.tar.bz2 dan gshhg-gmt-nc3-2.2.4.tar.bz2)
  • Download netcdf di ftp://ftp.unidata.ucar.edu/pub/netcdf/netcdf.tar.gz
  • Tahapan selanjutnya sama dengan Metode a., yang dimulai dengan membuka terminal hingga selesai.
Demikian cara instalasinya.. untuk mengecek berhasil atau tidaknya silahkan ketik salah satu perintah gmt seperti grdinfo, pscoast, psxy, dll.